SANG PAHLAWAN ALLAH
B
|
angsa
Israel kini telah mendiami tanah perjanjian yang dijanjikan Tuhan
kepada nenek moyang mereka. Namun mereka melakukan hal yang jahat di
mata TUHAN dengan menyembah patung-patung baal, dewa orang Kanaan.
Tuhan pun membiarkan mereka dikuasai oleh orang Midian selama 7 tahun.
Suatu pagi, kegaduhan pun kembali terjadi di tanah Yehuda. Orang-orang
Midian dengan mengendarai unta-untanya kembali datang bergerombol
seperti belalang dan mengambil semua ternak dan hasil panen bangsa
Israel. "Hey pergi dari sini!" teriak seorang bapak ketika melihat
ladang dan ternak-ternaknya dijarah oleh orang Midian. "Ahh, peduli apa
kamu? Masih untung kami membiarkan kamu dan keluargamu hidup." Orang
Midian pun pergi tanpa meninggalkan apa-apa bagi bangsa Israel. Hal itu
terjadi setiap hari sehingga membuat bangsa Israel menjadi sangat
ketakutan. Mereka pun lari ke perbukitan dan menjadikan gua-gua sebagai
tempat persembunyian.Tapi ke mana bangsa itu lari, kesitu pula lah
orang-orang Midian mengejar. "Tuhan, kenapa Kau biarkan semua ini
terjadi? Tolonglah kami ya Allah!" teriak bangsa Israel meraung kepada
Tuhan.
Tuhan
mendengar seruan dan tangisan bangsa Isael itu, dan Ia pun mengutus
seorang Malaikat untuk pergi ke daerah Ofra menemui seorang pemuda
bernama Gideon anak Yoas orang Abiezer. Gideon sedang mengirik gandum
ketika Malaikat Tuhan itu datang dan duduk dibawah pohon tarbantin di
ladang milik ayahnya Yoas. Gideon pun membelalakan matanya ketika
melihat seseorang yang duduk di bawah pohon tarbantin itu. "Siapa orang
itu?" tanyanya dalam hati. "Setahu ku, tadi tak ada orang yang melihatku
datang ke tempat ini. Apa jangan-jangan dia itu orang Midian?" gumam
Gideon. Gideon pun meninggalkan gandum yang sedang ditebahnya, lalu
berjalan pelan-pelan sampai ke dekat pohon tarbantin itu untuk
memastikan apa yang dilihatnya. sementara Gideon mulai mendekat,
berkatalah Malaikat Tuhan itu kepadanya "Tuhan menyertaimu, hai
Pahlawan!" Sontak Gideon terkejut mendengar perkataan itu dan berkata, "
Ahh.. Tuanku, kalau benar Tuhan menyertai kami, lalu kenapa Ia
membiarkan kami menderita seperti sekarang? dimanakah semua perbuatanNya
yang ajaib seperti yang diceritakan nenek moyang kami pada waktu IA
membebaskan umat Israel dari tanah Mesir? Kenapa sekarang IA membiarkan
kami ditindas oleh orang-orang Midian?" Lalu Tuhan menghapiri Gideon dan
berkata," Aku mengutus engkau, pergi dan selamatkanlah bangsa Israel
dari tangan orang Midian!" Gideon melipat kedua tangannya dan
menopangkan tangannya itu pada dagunya. Ia berpikir sejenak.
"Ahh..
Tuanku, aku ini masih terlalu muda, bagaimana caranya aku bisa
menyelamatkan bangsa ini?" jawab Gideon.Lalu kata Malaikat Tuhan itu
pada Gideon," Jangan Takut! Aku sendiri yang menyertaimu hingga kamu
menumpas habis orang-orang Midian itu!"
Tapi
raut wajah Gideon terlihat belum yakin, dan sekali lagi ia berkata pada
Tuhan, "Tuanku, kalau boleh aku ingin meminta tada dariMu supaya aku
benar-benar yakin kalau Engkau sendirilah yang mengutus aku. Janganlah
Kau pergi dari tempat ini sampai aku datang dan mempersembahkan korban
dihadapanMu."
"Baiklah,
Aku akan tetap disini sampai kamu datang kembali." Jawab Tuhan pada
Gideon. Gideon pun pergi dan mengolah seekor anak kambing untuk
dijadikan sup, dan tepung untuk dijadikan roti. setelah selaesai, ia
membawa semua persembahannya itu ke bawah pohin tarbantin di mana
Malaikat Tuhan itu berada.
Gideon dijumpai Malaikat Tuhan dibawah pohon tarbantin |
Lalu
Malaikat Tuhan itu memerintahkan Gideon untuk mengambil daging dan roti
yang tadi telah diolah Gideon dan meletakkannya di atas batu yang ada
di hadapan keduanya. Lalu ia menyuruh Gideon untuk menumpahkan kuah sup
daging itu ke atas batu tadi. Gideon pun melakukannya. Lalu Malaikat
Tuhan itu menyetuhkan makanan yang dibawa Gideon dengan ujung tongkat
yang dibawaNya. Kemudian timbulah api membumbung dari sela-sela batu
itu, dan sekejap menghilanglah Malaikat Tuhan itu dari pandangan
Gideon. "Celaka! Aku telah berhadapan dan berbicara dengan Malaikat
Tuhan." kata Gideon sambil gemetar ketakutan. "Jangan Takut, kamu tidak
akan mati." Sahut Tuhan pada Gideon. Kemudian Gideon mendirikan mezbah
untuk Tuhan di tempat itu dan menamai mezbah itu 'Tuhan itu
keselamatan'.
Keesokan
harinya, pagi-pagi sekali kegemparan melanda orang-orang Israel, ketika
mereka melihat bahwa patung-patung dan tiang berhala baal telah hancur
berkeping-keping. Mereka sangat terkejut melihat semua itu, dan bertanya
satu sama lain. "Siapa yang menghancurkan patung-patung ini?
keterlaluan sekali dia!".
"Ya benar, dewa pasti marah pada kita. Kita harus mencari siapa pelakunya." kata seorang yang lain.
Mereka
pun pergi ke sekeliling daerah itu, hendak menanyakan siapa yang telah
menghancurkan patungdan tiang berhala baal. akhirnya mereka tau bahwa
semua itu adalah ulah Gideon putra Yoas. Segera saja mereka
mengumpulkan massa untuk mendatangi rumah Yoas. Mereka berniat
menghabisi Gideon pagi itu juga. Sesampainya mereka di kediaman Yoas,
segera saja mereka mengepung rumahnya dan berteriak sekeras-kerasnya,
"Hai Gideon, keluar kamu!". Mereka memukul-mukulkan kentungan dan
membuat kegaduhan di depan rumah Yoas. Yoas yang baru terbangun dari
tidurnya bergegas keluar menemui oran banyak yang mengerumuni rumahnya.
Ketika ia sampai di muka pintu, segera saja orang banyak itu berteriak,
"Dimana Gideon anakmu itu? suruh dia keluar sekarang juga!"
"Ya,suruh
dia keluar. Dia sudah membuat bangsa kita celaka. Dia pantas mati!"
sahut yang lainnya pada Yoas. Yoas pun mengankat tangannya untuk
menenangkan mereka, dan berkata,"Untuk apa kalian membela baal? Kalau
baal itu memang benar-benar allah, biarlah dia membela dirinya sendiri."
Orang banyak yang tadinya berteriak-teriak itu pun sontak
tangannyaterdiam.
Mereka
pun akhirnya sadar, dan berkata satu sama lain, "Memang benar apa kata
Yoas, toh selama ini baal tidak pernah memberi pertolongan apa-apa pada
kita." lalu mereka membubarkan diri. Yoas merasa lega dan kembali masuk
ke dalam rumahnya.
Sementara
itu orang Midian dan orang Amalek bersama seluruh kaum dari sebelah
timur daerah mereka telah menyebrang dan mendirikan kemah di lembah
Yizreel, mereka menyatukan kekuatan untuk menyerang bangsa Israel. Di
tempat lain, Roh Tuhan menguasai Gideon, lalu ia berdiri diatas bukit
dan meniup sangkakala. semua orang Abiezer berdatangan dan mengikuti
dia. Juga orang-orang dari suku Asyer, Zebulon, dan Naftali
menggabungkan diri dengan mereka. Malam harinya, Gideon pergi ke ladang
membawa guntingan bulu domba yang telah disembelihnya, lalu ia berlutut
dan membentangkan guntingan bulu domba itu diatas tumpukan jerami.
Gideon pun menundukan kepalanya sambil berkata, "Ya Tuhan, Jika memang
Kau menghendaki aku untuk membebaskan bangsa Israel, maka sekarang
berilah hambamu ini pertanda. Buatlah hanya guntingan bulu domba yang
aku bentangkan ini menjadi basah, sementara tempat di sekitarnya
kering." Keesokan paginya, ia kembali ke ladang itu dengan membawa
baskom kecil dan memeras guntingan bulu domba yang dibentangkannya.
Gideon pun takjub ketika melihat air yang diperasya dari guntingan bulu
domba itu terisi penuh dalam baskom yang di bawanya, sementara ia
melihat tempat di sekelilingnya kering. tepat seperti yang dimintanya
pada Tuhan. Lalu sekali lagi ia berseru kepada Tuhan." Ya Tuhan,
janganlah kiranya Engkau marah padaku, jika sekali lagi aku meminta
tanda. Sekarang, buatlah hanya guntingan bulu domba ini yang kering."
maka sekali lagi Tuhan melakukan sesuai dengan permintaan Gideon, dan
taulah ia bahwa Tuhan memang benar-benar memilihnya untuk membebaskan
Israel dari tangan orang Midian.
Hari berikutnya,
Gideon bangun pagi-pagi sekali dan mengumpulkan seluruh rakyat yang
bersama-sama dengannya. "Bersiaplah kalian semua! Aku akan memimpin
kalian menghancurkan musih kita." seru Gideon dengan suara nyaring.
Orang banyak yang mengikuti dia pun bersorak. Lalu mereka semua
berangkat sampai ke dekat mata air Harod, dan berkemah di sana. tak jauh
dari mereka, tepatnya di sebelah utara lembah perbukitan More,
berkemahlah orang Midian dan para sekutunya. Dari kejauhan, orang-orang
Israel Terus mengamati perkemahan musuh. "Gideon, Lihat! itu perkemahan
musuh kita. mereka banyak sekali. Kata salah seorang pasukan Israel
sambil menunjukan tangannya ke arah perkemahan musuh. "Jangan kuatir,
kita juga tak kalah banyaknya dengan mereka." Tanggap Gideon santai.
Namun
Tuhan berfirman pada Gideon "Terlalu banyak orang yang kau bawa ini.
Aku tidak mau kalau nantinya mereka memenangkan perang, mereka
menyombongkan diri terhaapKu dan merasa seolah-olah kemenangan yang
mereka raih itu adalah karena kekuatan mereka sendiri." Lalu Tuhan
memerintahkan Gideon untuk mengurangi jumlah pasukannya. Gideon pun
berkata pada orang banyak itu, "Siapa yang takut untuk berperang,
pulanglah kalian sekarang!" dan pulanglah sekitar dua puluh dua ribu
orang saat itu juga. Sekarang tersisa sekitar sepuluh ribu orang yang
masih tinggal, Tapi sekali lagi Tuhan berfirman pada Gideon," Masih
terlalu banyak orang yang bersama denganmu itu. Biarlah Aku sendiri yang
memilih orang-orang yang akan ikut berperang denganmu." Lalu Tuhan
memerintahkan Gideon untuk membawa rakyatnya ke sebuah sungai di sekitar
tempat itu untuk minum. "Siapa menghirup air dengan tangannya, bawalah
dia ikut bersamamu. Tapi siapa yang menghirup air langsung dengan
mulutnya, suruhlah dia pulang." Firman Tuhan pada Gideon. lalu
diperintahkannya rakyat itu untuk minum. mereka lalu menyerbu sungai
kecil yang ada di tempat itu dan minum. Gideon megamati dari belakang.
terpilihlah diantara orang banyak itu sekitar tiga ratus orang yang
meminum air langsung dengan tangannya. sementara sisanya diminta untuk
pulang oleh Gideon. berfirmanlah Tuhan sekali lagi pada Gideon, " Dengan
ketiga ratus orang inilah, Aku menyerahkan orang Midian itu ke
tanganmu."
Tuhan memilih ke-300 prajurit untuk ikut bersama Gideon |
Malam
harinya, Tuhan memerintahkan Gideon untuk menyerbu perkemahan
orang-orang Midian dan Amalek . Namun Tuhan tau, bahwa Gideon masih
belum yakin untuk menyerang pada malam itu. Karenanya, Tuhan menyuruh
Gideon untuk membawa serta Pura, salah seorang pelayan Gideon
bersamanya. Gideon melakukannya. Ia pergi bersama pelayannya itu ke
perkemahan orang Midian. Jumlah mereka sangat banyak. Jadi Gideon dan
pelayannya mengendap- ngendap masuk ke perkemahan itu melalui jalan
belakang. lantas, sayup-sayup terdengar salah seorang prajurit Midian
bercerita pada temannya, "Aku mendapat mimpi yang aneh sekali. Di mimpi
itu ku melihat sekeping roti jelai terguling dan masuk ke perkemahan
kita , kemudian roti itu memporak-porandakan perkemahan ini hingga
rubuh."lalu jawab teman orang Midian itu padanya, " Pasti malam ini
Gideon bin Yoas akan menyerang perkemahan ini, dan menghabisi kita
semua." Mendengar semua itu, Gideon lalu sujud hingga mukanya menyentuh
tanah. kemudian, ia dan pelayannya segera bergegas kembali ke
perkemahan orang Israel.
"Siapkanlah obor, sangkakala
dan kendi kosong pada kalian masing-masing. Malam ini juga kita kan
menyerang perkemahan musuh. Sebagai tandanya, teriakanlah 'karena Allah
dan karena Gideon' ketika kalian menyerang!" kata Gideon pada ketiga
rarus orang yang bersamanya itu.
Serentak mereka semua menjawab "Baiklah, Setuju!"
Kemudian
Gideon membagi pasukannya menjadi tiga regu, masing-masing seratus
orang. Pada waktu pergantian jaga malam di perkemahan orang-orang
Midian, majulah Gideon dan ketiga ratus orang itu sambil sama-sama
meniup sangkakala di tangan mereka dan memecahkan kendi yang dibawanya.
"Majuuu.." teriak Gideon. serentak majulah pasukannya itu sambil
berseru, "Karena Allah, dan karena Gideon!" lalu mereka mengepung
perkemahan orang Midian itu dari tiga arah sambil terus meniup
sangkakala dan memain-mainkan obor yang mereka genggam. Orang-orang
Midian menjadi panik dan berlarian. mereka saling tubruk, tidak kenal
siapa kawan dan siapa lawannya. Akibatnya mereka saling tikam satu sama
lain. sementara sebagian yang masih hidup lari ketakutan. Gideon segera
meminta bantuan pasukan dari suku Asyer, Neftali, Efraim dan Manasye
untuk mengejar orang-orang midian yang masih tersisisa. Akhirnya Gideon
dan pasukannya berhasil menguasai daerah sekitar sungai Jordan, sampai
ke Bet-Bara, dan menghabisi kedua raja Midian Oreb dan Zeeb.
Gideon menyerang perkemahan orang Midian |
Dengan pertolongan Tuhan, Gideon bersama
ketiga ratus pasukannya berhasil menumpas habis puluhan ribu orang-orang
Midian hari itu juga. Gideon disambut bak seorang raja setibanya ia
dan pasukannya dari penyerangan itu. "Hidup Gideon!" teriak orang banyak
sepanjang jalan, ketika Gideon dan pasukannya memasuki kota.
Setelah
hari kemenangan itu berkumpullah semua orang Israel dan berkata pada
Gideon," Kau telah menyelamatkan kami dari cengraman orang-orang Midian.
kami rasa, kau pantas menjadi pemimpin kami. Dan putramu juga bisa
menjadi pemimpin menggantikan engkau."
Tapi Gideon menolak
permintaan orang banyak itu dan berkata," Hanya Tuhan lah yang pantas
menjadi pemimpin atas kalian. Bukan aku, ataupun putraku." Tapi Gideon
meminta mereka untuk mengumpulkan anting-anting dan semua perhiasan yang
mereka ambil dari orang-orang Midian. mereka pun setuju, dan
mengumpulkan semua perhiasan itu untuk Gideon. Lalu Gideon melebur semua
perhiasan itu menjadi sebuah patung dan meletakkannya di kediaman
ayahnya Yoas di Ofra. semua itu menjadi jerat bagi Gideon dan
keluarganya.
Selama kurang lebih empat puluh tahun
bangsa Israel Hidup damai. Gideon pun pergi dan tinggal di rumahnya
sendiri. Ia mempunyai tujuh puluh orang anak laki-laki dari banyak
istri, juga seorang anak laki-laki dari pelayannya yang tinggal di
daerah Sikhem. Anak itu diberi nama Abimelekh oleh Gideon.
Tahun
berganti-tahun, Gideon akhirnya meninggal dan dikuburkan dalam
pekuburan ayahnya di Ofra, kota orang Abiezer. Setelah kematian Gideon,
bangsa Israel kembali berlaku tak setia kepada Tuhan.mereka kembali
menyembah baal. Akibatnya Tuhan membiarkan mereka ditindas oleh bangsa
Filistin.
(Hakim-Hakim : 6, 7 - 8:35)
TUHAN MEMBERKATI
Find out about the new Vegas casino games - Dr.MD
BalasHapusVegas Casino is the newest bet365 casino in the West with slots, table 부천 출장안마 games, video poker, live dealer, bingo and 영천 출장안마 Vegas-style slots! We have 거제 출장마사지 all the 화성 출장안마