Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 15 Oktober 2011

S A L O M O

RAJA YANG PENUH HIKMAT

R
aja Daud telah lanjut usianya dan mulai sakit-sakitan. Kini ia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Kondisinya begitu lemah, dan badannya harus selalu diselimuti karena suhu tubuhnya selalu dinigin. Semua rakyat Israel tau akan hal itu. Suatu hari para pegawai Raja Daud menyarankan agar ia mencari seseorang gadis yang dapat melayani dan bisa merawatnya dengan baik. Maka dicarilah di seluruh pelosok Israel, gadis yang dimaksud itu, dan akhirnya didapatlah Abisag seorang gadis cantik dari Sunem. Gadis itu pun dibawa menghadap Raja Daud. Ia pun akhirnya menjadi perawat dan pelayan raja. Dengan penuh ketelatenan ia mengurus semua keperluan raja tiap harinya. Raja selalu tidur dalam pangkuannya namun raja tidak 'berhubungan ' dengan gadis itu.

DAUD DAN GOLIAT

 
KEMENANGAN KARENA IMAN

K
isah ini bermula di Lembah Ela, saat ribuan prajurit Raja Saul dan puluhan ribu prajurit Filistin berbaris di sebelah timur dan barat lembah itu. Perbedaan bala tentara Israel dan Filistin amat nampak, baik dari pakaian dan kelengkapan persenjataan mereka. Pasukan Raja Saul kelihatan seperti segerombolan gembala yang pergi bertempur; Senjata mereka pun hanyalah tongkat dan batu. Hanya beberapa dari mereka yang benar-benar memiliki baju perang dan bertameng.. Sementara, pasukan Filistin terlihat benar-benar siap. hal itu nampak dari baju zirah dan ketopong perunggu yang mereka kenakan. Persenjataan mereka yang rata-rata terbuat dari besi, kereta-kereta perang, dan barisan pasukan baik berkuda, maupun berjalan yang kesemuanya sangat terlatih.

R U T H

 
Wanita Yang Tegar dan Setia


D
ahulu kala di tanah Moab,  hiduplah seorang gadis muda  nan cantik jelita bernama Ruth. Ia menikah dengan seorang pemuda tampan bernama Mahlon. Mereka tinggal bersama Naomi ibunda Mahlon. Sementara Kilyon  putra sulung Naomi, dan Orpa istrinya, tinggal berdekatan dengan rumah mereka.  Tahun-tahun mereka lalui dengan penuh kebahagiaan. Ruth dan Mahlon tidak di karuniai anak, Namun ia tetap bersyukur dan menikmati kehidupan pernikahan bersama suaminya itu.  

Jauh sebelumnya, Elimelekh suami Naomi membwa seluruh keluarganya mengungsi ke tanah Moab dan menetap disana, karena pada waktu itu terjadi kelaparan yang sangat hebat di tanah Yehuda.

Singkat cerita, kedua anak lelaki Naomi meninggal karena sakit. Naomi sangat berduka,  Rut dan Orpa pun kehilangan suami yang mereka cintai. selain itu mereka cemas akan kelangsungan hidup mereka kedepan tanpa orang-orang yang mereka kasihi itu karena penguasa pada saat itu melarang keras wanita untuk bekerja. Lalu tersiarlah kabar bahwa kelaparan di tanah Yehuda telah berakhir. Naomi yang sudah sangat rindu untuk kembali ke kampung halamannya pun mendengar kabar itu dan segera berkemas bersama kedua menantunya. Lalu berangkatlah mereka dari tempat kediamannya. Sementara mereka dalam perjalanan, naomi berkata kepada kedua menantunya itu, "Kalau kalian mau, aku mengizinkan kalian untuk kembali pulang ke rumah orang tua kalian." kata naomi sambil menghela napasnya. "Sewaktu anak-anakku masih hidup, kalian sangat mengasihi mereka,  dan kalian juga sangat mengasihi ibu,  Sekarang, suami kalian itu sudah tiada, kalian berhak mendapat seorang suami yang mencintai dan menyayangi kalian." Lalu naomi berpaling dan menciumserta merangkul kedua menantunya itu.  Keduanya pun menangis tersedu-sedu lalu berkata pada Naomi ," Tidak bu! Kami akan tetap ikut pulang bersama-sama, ke tempat dimana ibu tinggal,...!!"Naomi pun menatap mereka dan berkata,"anak-anakku, apalagi yang kalian harapkan dari wanita tua seperti ibu ini? kalaupun ibu menikah lagi dan punya anak-anak lelaki, apa iya kalian mau menahan diri untuk tidak menikah, dan menunggu sampai mereka dewasa?  bagaimanapun kalian jauh lebih beruntung daripada ibu." kata  Naomi sambil tersenyum kecil.  Namun airmata Ruth dan Orpa kembali jatuh seolah berat berpisah dengan ibu mertua yang sangat mereka kasihi itu.

G I D E O N



SANG PAHLAWAN ALLAH 



B
angsa Israel kini telah mendiami tanah perjanjian yang dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka. Namun mereka melakukan hal yang jahat di mata TUHAN dengan menyembah patung-patung baal, dewa orang Kanaan. Tuhan pun membiarkan mereka dikuasai oleh orang Midian selama 7 tahun. Suatu pagi, kegaduhan pun kembali terjadi di tanah Yehuda. Orang-orang Midian dengan mengendarai unta-untanya kembali datang bergerombol seperti belalang dan mengambil semua ternak dan hasil panen bangsa Israel. "Hey pergi dari sini!" teriak seorang bapak ketika melihat ladang dan ternak-ternaknya dijarah oleh orang Midian. "Ahh, peduli apa kamu? Masih untung kami membiarkan kamu dan keluargamu hidup." Orang Midian pun pergi tanpa meninggalkan apa-apa bagi bangsa Israel. Hal itu terjadi setiap hari sehingga membuat bangsa Israel menjadi sangat ketakutan. Mereka pun lari ke perbukitan dan menjadikan gua-gua sebagai tempat persembunyian.Tapi ke mana bangsa itu lari, kesitu pula lah orang-orang Midian mengejar. "Tuhan, kenapa Kau biarkan semua ini terjadi? Tolonglah kami ya Allah!" teriak bangsa Israel meraung kepada Tuhan.