Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 15 Oktober 2011

S A L O M O

RAJA YANG PENUH HIKMAT

R
aja Daud telah lanjut usianya dan mulai sakit-sakitan. Kini ia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Kondisinya begitu lemah, dan badannya harus selalu diselimuti karena suhu tubuhnya selalu dinigin. Semua rakyat Israel tau akan hal itu. Suatu hari para pegawai Raja Daud menyarankan agar ia mencari seseorang gadis yang dapat melayani dan bisa merawatnya dengan baik. Maka dicarilah di seluruh pelosok Israel, gadis yang dimaksud itu, dan akhirnya didapatlah Abisag seorang gadis cantik dari Sunem. Gadis itu pun dibawa menghadap Raja Daud. Ia pun akhirnya menjadi perawat dan pelayan raja. Dengan penuh ketelatenan ia mengurus semua keperluan raja tiap harinya. Raja selalu tidur dalam pangkuannya namun raja tidak 'berhubungan ' dengan gadis itu.

Rakyat Israel berada dalam kecemasan yang amat sangat, karena sampai pada saat-saat kritisnya, Raja Daud belum juga mengumumkan kepada rakyatnya tentang 'siapa yang akan menaiki tahkta raja menggantikan dia. Secara diam-diam, Adonia berunding bersama orang-orang yang tidak lagi sepaham dengan Raja Daud, yakni Panglima Yoab dan imam Abyatar. malam hari, ketika semua pegawai istana telah terlelap, Adonia segera pergi ke ruang belakang istana bersama Imam Abyatar dan Panglima Yoab. "Segeralah kalian kumpulkan semua saudara-saudaraku kecuali Salomo, Imam Zadok dan Nabi Nathan." dalam waktu singkat, semua orang telah berkumpul, dan keesokan harinya, pagi-pagi sekali mereka sudah berangkat ke luar kota. Adonia mengadakan pesta makan bagi mereka semua. Dan di sela-sela pesta makan itu ia berdiri di hadapan mereka dan berkata," Hari ini, dengan bangga aku umumkan pada kalian semua, bahwa telah menjadi raja Israel yang baru! ini semua karena dukungan dan kesetiaan kalian padaku." kata Adonia sambil tersenyum. Kabar itu segera saja tersebar luas di kalangan rakyat Israel, dan juga pada Nabi Nathan. Keadaan di Israel pada saat itu menjadi sangat genting. Dengan perasaaan cemas, Nabi nathan segera menemui Betsyeba istri Raja Daud, ibu dari Salomo. "Bahaya Betsyeba! Adonia telah mengumumkan dirinya sebagai raja baru Israel! Kau harus segera bertinmdak untuk menyelamatkan nyawamu dan anakmu Salomo."
"Apa? Lalu apa yang harus aku perbuat sekarang?" tanya Betsyeba pada nabi Nathan. Lalu Nabi nathan memberitahukan semua yang harus dikatakan Betsyeba kepada Raja Daud.

Lalu masuklah Betseba ke kamar Raja Daud, ia segera mendekat dan berlutut di samping tempat tidur suaminya itu. "Apa yang kau inginkan?" tanya Daud. "Daud suamiku, dulu kau pernah berjanji padaku, bahwa Salomo lah yang akan menjadi raja menggantikanmu. Tapi, baru saja aku mendengar kabar bahwa Adonia putra sulungmu telah mengangkat dirinya menjadi raja baru Israel."
"Hah? Adonia?" Raja Daud terkejut. Raut mukanya pun menjadi tegang. "Cepat kau panggil Nabi Nathan kemari!" lalu Betsyeba memanggil masuk Nabi Nathan yang kebetulan telah berdiri menunggu di depan pintu kamar Raja Daud. "Bawalah Salomo ke Gihon, panggil juga imam Zadok untuk ikut denganmu, lalu urapilah Salomo sebagai raja dan segera umumkan pada seluruh rakyat Israel." Nabi Nathan pun melakukan apa yang diperintahkan Daud. Persiapan pun di lakukan dengan sedemikian rupa. Dan dengan keledai betina kepunyaan Raja Daud, Salomo segera berangkat ke Gihon bersama Imam Zadok dan Nabi Nathan. Orang banyak yang melihat iring-iringan kerajaan itu pun segera mengikutinya.

Setelah tiba di Gihon, Imam Zadok segera mengeluarkan tanduk yang dibawanya, dan mengisinya dengan minyak. Dihadapan rakyat banyak Salomo berlutut dan Imam Zadok mengurapi dia. Sontak orang banyak pun bersorak, "Hidup Raja Salomo, Hidup Raja Salomo!" Setelah upacara pengurapan raja itu selesai, Salomo kembali ke Yerusalem disertai rakyat banyak yang terus menerus mengelu-elukan dia sepanjang jalan. Teriakan itu terdengar sampai ke tempat Adonia berkumpul. Panglima Yoab pun kaget. "Ribut sekali di luar sana. Ada apa ya kira-kira?" Adonia dan kawan-kawannya yang lain segera bangun dari tempat duduknya masing-masing hendak melihat apa yang terjadi. lalu salah seorang teman Adonia masuk ke tempat pesta itu. Adonia menyambutnya, "Hai sahabatku, marilah bergabung dengan kami di pesta ini." Tapi temannya itu berkata, "Adonia, Bahaya! Daud telah mengangkat Salomo sebagai Raja. semua rakyat sedang mengeulu-elukan dia sekarang!"
"Duh.. Celaka Salomo pasti akan membunuhku! bagaimana ini? semua orang yang ada bersama Adonia pun berlarian meninggalkan tempat itu. Adonia terus mencari akal agar dia bisa tetap hidup. Ia buru-buru masuk kedalam pelataran kemah suci dan berlutut di depannya dan mengggenggam tanduk mezbag itu erat-erat. Ini sesuai tradisi yang di yakini orang Israel, bahwa seorang pembunuh sekalipun, tidak boleh dibunuh apabila sedang menggenggam tanduk mezbah itu.

Tentara pun datang dan mengepung Adonia di dalam Kemah Suci. mereka semua mengeluarkan pedangnya. Adonia semakin ketakutan melihat semua itu. Ia makin menggenggam erat tanduk mezbah itu dan berkata, "Aku tidak mau melepas genggamanku ini sebelum Raja Salomo berjanji tidak akan membunuhku." Tentara-tentara itu pun pergi dan segera memberitahukannya kepada Raja Salomo. Lalu, Salomo memrintahkan mereka menjemput Adonia untuk menghadapnya di istana. Adonia pun datang dengan penuh rasa takut. Raja Salomo memaafkan kakaknya itu, dan situasi pun kembali tenang. Namun keadaan Raja Daud makin kritis. Menjelang ajalnya, Raja Daud memanggil Raja Salomo dan berkata,"Anakku, Ajalku telah mendekat. Karena itu ayah memintamu untuk memerintah dengan baik, Setialah kepada Tuhan dan tetaplah turut dan patuh pada semua perintahNya." tak lama setelah itu, Raja Daud menghembuskan nafas terakhirnya. Salomo pun menangis di sisi tempat tidur Daud. Hari iru, bangsa Israel sangat berduka mendengar berita wafatnya Raja. Mereka mengenang Daud sebagai seorang anak Gembala yang memerintah bangsa itu selama kurang lebih empat puluh tahun lamanya. Seluruh rakyat Israelberbondong-bondong mengantar jenazahnya ke pemakamannya di Jerusalem.

Namun setelah kematian raja Daud, Adonia, Imam Abyatar dan Panglima Yoab masih saja berniat untuk menggeser kedudukan Salomo sebagai raja yang baru. Situasi politik di tanah Israel saat itu pun kembali memanas. Maka, demi mengokohkan kedudukannya sebagai raja, Salomo memerintahkan Panglimanya yang bernama Benaya bin Yoyada untuk membunuh Adonia, dan Panglima Yoab. Keduanya dibunuh dengan cara dipancung. Sementara imam Abyatar dipecat Salomo dari jabatannya sebagai imam. Hal itu adalah penggenapan firman Tuhan yang disampaikanNya di Silo mengenai keluarga imam Eli. Setelah itu, situasi politik di Israel kala itu pun kembali tenang.

Raja Salomo senantiasa patuh kepada Tuhan. Ia memerintah bangsanya dengan baik, dan karena itulah ia sangat di sukai oleh rakyatnya. Kerajaan Israel pun semakin kokoh dan aman, dan kehidupan rakyat pada saat itu menjadi jauh lebih makmur dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Raja-raja di sekitar Israel pun kagum atas kecakapan Salomo dalam memerintah. mereka semua berkumpul dan memberikan upeti kepada Raja Salomo, dan menyatakan setia padanya. Salomo juga menikah dengan putri dari Raja Mesir Fir'aun. Salomo pun membangun istana yang megah bagi dirinya, dan meneruskan pembangunan tembok kota Yerusalem yang telah dirintis pembangunannya oleh Raja Daud, ayahnya. Suatu hari, Salomo beserta seluruh rakyatnya pergi ke Gibeon, tempat dimana Kemah Suci Tuhan berada. di situ ia beserta rakyatnya bersama-sama memuliakan Allah.

Malam harinya setelah semua acara ibadah selesai dilakukan, Tuhan datang menampakkan diri pada Salomo dalam sebuah mimpi. "Mintalah apa saja yang kau inginkan dariKu, maka Aku akan memberikannya kepadamu." Kata Tuhan dalam mimpi itu. Lalu kata Salomo," Tuhan, Engkau telah membuatku menjadi seorang raja menggantikan ayahku, Daud. Tapi aku masih muda dan tidak tau bagaimana caranya menjadi seorang raja. Berilah pada hambaMu ini hikmat dan pengertian, agar aku dapat memimpin bangsaMu dengan benar." Tuhan berkenan dengan permintaan Salomo itu, sebab ia tidak meminta sesuatu yang menguntungkan dirinya sendiri. Lalu jawab Tuhan," "Aku beri padamu hati yang penuh hikmat dan pengertian. Setelah engkau, Tidak akan ada lagi orang yang hikmat dan kepandaiannya melebihimu. Dan jika Engkau tetap menaati apa yang Kuperintahkan padamu, seperti ayahmu Daud, maka Aku mengaruniakan umur panjang kepadamu." Salomo pun terbangun. Kegirangan memuncak dalam hatinya karena Tuhan mengabulkan permintaannya. Lalu pulanglah ia ke Jerusalem dan memberi korban bakaran kepada Tuhan. Ia juga mengadakan pesta makan untuk para pejabatnya.

Salomo diberi hikmat Tuhan melalui mimpinya

Beberapa waktu kemudian, Raja Salomo diperhadapkan dengan sebuah kasus yang cukup pelik. Dua orang ibu datang kehadapanya sambil membawa seorang bayi. Dengan nada geram yang seorang berkata," Tuanku Raja, kami berdua tinggal serumah, dan sama-sama baru melahirkan.Tadi malam anaknya mati. Dan ketika saya sudah tertidur pulas, orang ini mengambil anakku yang masih hidup dan membaringkan anakku itu disampingnya, sementara anaknya yang sudah ia baringkan disampingku, aku mengetahuinya ketika aku terbangun dan hendak menyusui bayiku" kata perempuan itu sambil menunjukan tangannya ke arah temannya yang menggendong bayi. "Dia bohong Tuanku Raja, justru anaknya lah yang mati!" kata perempuan yang menggendong bayi itu pada Salomo sambil menoleh ke temannya. Bayi yang ada digendongan perempuan itu pun kaget dan menangis. Sontak semua orang yang berada di ruangan itupun saling bicara satu sama lain. dan suasana ruang istanapun menjadi gaduh.

Salomo menatap sebentar ke arah kedua perempuan itu, lalu ia memejamkan matanya sambil berkata dalam hatinya," Tuhan tolonglah aku supaya kudapat menyelesaikan perkara ini, dan mengetahui siapa sesungguhnya ibu dari bayi itu." Tiba-tiba Salomo berdiri dari singgasananya dan berkata pada seorang pengawalnya, " Ambil pedang. Cepat!" Setelah pedang diambil, Salomo berkata," Kalian sama-sama berkeras menyatakan bahwa kalianlah ibu yang sesungguhnya dari anak itu. jadi lebih baik akan kubelah anak itu menjadi dua dan kuberikan separuh tubuhnya pada kalian berdua." Salomo pun memerintahkan pengawalnya untuk membelah bayi itu. Belum sempat pengawal itu mengayunkan pedang ditangannya, ibu bayi itu berseru, "Tidak! Hentikan.. Jangan bunuh anak itu, berikan saja padanya kata wanita itu sambil berlutut di depan pengawal raja. Tapi wanita yang satunya berkata, "Biar saja, teruskanlah.. belah saja anak itu jadi dua." sementara mereka masih meributkan hal itu salomo berkata, "Berhenti! berikanlah anak itu pada wanita yang pertama. Dialah ibu kandung anak itu." Ketika orang banyak yang ada di ruangan itu mendengar keputusan Salomo, mereka pun mengelu-elukan dia. mereka semua kagum akan hikmat yang diberikan Allah pada raja Salomo.

Salomo dan dua ibu yang memperebutkan bayi

Semenjak Tuhan mengaruniakan hikmat dan pengertianNya pada Salomo, ia menjadi seorang yang sangat pandai dan bijak dalam memutuskan segala perkara. Ia selalu taat pada semua yang Tuhan perintahkan. Kepemimpinannya atas bangsa Israel berjalan dengan baik. Ia juga sering memberikan nasihat-nasihat yang bijak pada seluruh rakyatnya. Semua Nasihat dan peringatan Salomo itu disusun dan dikumpulkan dalam satu buku yang disebut 'AMSAL'. Namun sebagai manusia, Salomo pun merasa tak puas dengan segala yang ia dapatkan, baik itu harta, kedudukan, dan kepandaiannya. Sebab itu ia menyelidiki segala hal yang terjadi dalam hidupnya itu dengan seksama. Dan akhirnya ia sadar, bahwa semua yang ia dapatkan dan rasakan itu bersumber dari Tuhan sendiri. Hasil penelaahan Salomo itu juga dirangkum dalam satu buku yang di sebut 'PENGKHOTBAH'. Masih ada satu buku lagi yang juga ditulis oleh Salomo dengan pimpinan roh Tuhan yaitu 'KIDUNG AGUNG'. Kesemuanya itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Alkitab.

Setelah keadaan mulai tenang Salomo pun mulai mengatur rencana pembangunan Bait Suci di Jerusalem. ia mulai memikirkan tentang bahan material untuk pembangunan itu yang kebanyakan terbuat dari emas, perak, tembaga, batu pualam dan kayu-kayu yang terkenal sangat kuat dan memiliki nilai jual yang tinggi seperti kayu aras dan kayu sanobar. kesemuanya terdapat di daerah sekitar pegunungan di Libanon. Karenanya raja Salomo mengirim seorang utusan kepada kawan lama ayahnya yakni raja Hiram. Raja hiram merupakan penguasa di sekitar pegunungan Libanon. Ketika utusan itu sampai di istana raja Hiram, ia segera menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu untuk meminta bantuan raja Hiram untuk mengirimkan para ahli konstruksi, pekerja-pekerja yang handal, juga bahan material untuk pembangunan bait suci tersebut, yakni: kayu aras dan kayu sanobar.

Raja Hiram menyetujui permintaan raja Salomo itu. Ia segera memerintahkan para pekerjanya untuk melakukan penebangan pohon aras dan pohon sanobar. Balok kayu dari kedua pohon itu kemudian dikumpulkan dan di kirim ke pantai barat Lebanon , dan dirangkai menjadi rakit. lalu di dayung melalui laut, menuju ke pelabuhan di kota Yope di Israel. Dari pelabuhan di kota Yope, selanjutnya kayu-kayu itu dibawa dengan jalan darat yang kurang lebih menempuh jarak 50 kilometer. Di luar kota Jerusalem, aja Salomo telah merekrut para pekerja untuk mengolah bahan material yang menjadi pelengkap untuk pembangunan Bait Suci. Setiap detilnya di kerjakan dengan teliti oleh para pekerja itu. Sesampainya balok kayu aras dan sanobar itu di Yerusalem, semua balok kayu itu kemudian digergaji. Dan setelah mereka bekerja terus menerus selama sekitar 7 tahun, akhirnya Bait Suci itu selesai dibangun.

Salomo meresmikan penggunaan Bait Suci di Yerusalem

Salomo menyuruh semua rakyat Israel berkumpul di Jerusalem, dan mereka pun berduyun-duyun datang ke pelataran Bait Suci yang baru selesai dibangun itu. Semuanya kagum melihat kemegahan bangunan dan pernak-pernik yang ada didalamnya. tepat ditengah pelataran Bait, ada sebuah mezbah indah yang terbuat dari perunggu,d dan sebuah penampungan air yang sangat besar, sedangkan dua belas lembu jantan perunggu di letakan dibelakang. Sepasang tiang emas yang tinggi berdiri kokoh ditiap sisi tepat di samping pintu masuk.


Dibagian dalam Bait, dindingnya dilapisi dengan kayu aras yang penuh dengan ukiran indah berlapiskan emas. Diruang yang lebih besar yang disebut 'Ruang Kudus' ada sepuluh buah tempat lilin, sebuah mezbah dan sebuah meja yang kesemuanya terbuat dari emas. Dan Ruang yang lebih kecil berbentuk kubus sempurna. Ruang ini disebut 'Ruang Maha Kudus'. Didalam ruang itu terdapat dua buah patung yang sangat besar, terbuat dari kayu zaitun yang juga berlapis emas. patung itu diletakkan di bagian depan Ruang Maha Kudus, tepatnya disisi kiri dan kanan. Salomo memerintahkan para imam dari suku Lewi untuk membawa tabut perjanjian yang berisi dua loh batu bertuliskan kesepuluh hukum Tuhan ke dalam Bait Suci dan meletakkan tabut itu di Ruang Maha Suci. Kemudian, dibawa masuk juga meja-meja emas, lampu, piring, dan perkakas lainnya. juga Tabernakel yang dulu dibuat oleh Nabi Musa, mereka simpan didalam Bait Suci yang baru dibangun itu.

Ketika para imam keluar meninggalkan ruangan di Bait Suci, seketika itu juga datang awan tebal meliputi tempat itu sebagai tanda kehadiran Tuhan. Ribuan korban bakaran dipersembahkan kepada Tuhan hari itu juga. Raja Salomo pun berdiri di hadapan ribuan orang Israel yang memadati pelataran Bait itu dan memanjatkan doa dan pujian kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Allah Israel, Tiada Allah yang seperti Engkau dilangit dan dibumi. Teguhkanlah janjiMu bahwa keturunan Daud akan selalu memerintah di Israel. kami berdiri dihadapan Bait Suci ini, menyerukan namaMu di tempat kediamanMu, di sorga. Ya Allah, Jagalah selalu Bait Suci ini. Ampunilah kami umatMu, dan dengarlah doa kami." Kata Salomo di depan semua rakyatnya. Lalu Tuhan menjawab," Aku akan menjadikan Bait Suci ini sebagai tempat dimana namaKu dipuji dan dimuliakan untuk selamanya. Aku pun akan menjaga dan melindungi tempat ini, dan Keturunanmu pun akan terus memerintah di Israel asalkan kau dan keturunanmu tetap setia padaKu dan menaati segala yang Kuperintahkan. Tapi kalau kau berpaling dariKu, maka Aku akan membiarkan bangsa ini terbuang dari negerinya, dan membiarkan Bait Suci ini hancur berkeping-keping." Semua orang yang hadir di tempat itu menjadi hening.


Kompleks Bait Suci di Jerusalem yang dibangun Raja Salomo

Setelah proyek pembangunan Bait Suci selesai, Raja Salomo pun masih meneruskan proyek pembangunan istananya. para pekerja yang sebelumnya dilibatkan dalam pembangunan Bait Suci di Jerusalem, pun kembali bekerja untuk membangun istana raja itu. Salomo memiliki impian untuk menjadikan Jerusalem sebagai sebuah kota yang terindah dan termegah didunia, pada masanya. Sementara pembangunan masih terus dikerjakan, raja Salomo juga membuat kapal-kapal dagang untuk memperluas jaringan dagang Israel dengan negeri-negeri lain. Upeti-upeti dari negeri-negri lain yang berupa emas, perak, tembaga, dan juga banyak binatang peliharaan pun terus berdatangan ke Israel. Namun bersamaan dengan semua itu, Raja Salomo juga mengeluarkan aturan-aturan baru. Aturan-aturan itu sangat membebani rakyatnya, terutama yang tinggal di luar kota Jerusalem.


Orang-orang Israel kala itu juga banyak yang merantau dan berdagang di negeri-negeri lain, dan mereka selalu bercerita kepada orang-orang dimana mereka berdagang tentang keindahan kota Jerusalem, dan kecakapan Raja Salomo dalam memimpin bangsanya. hal yang sama juga dilakukan oleh pedagang-pedagang asing yang berkunjung dan berdagang ke Jerusalem. Bila mereka kembali ke negeri mereka, maka kekaguman yang mereka lihat tentang Salomo dan kota itu selalu diceritakan kembali. Tersiarnya cerita-cerita itu juga membuat Ratu Syeba dari Mesir. Ia sangat penasaran dengan kepandaian yang dimiliki oleh Raja Salomo, dan ingin segera membuktikan semua cerita yang sering didengung-dengungkan oleh banyak orang itu .

Ratu Syeba segera berangkat dengan dikawal pasukan tentara dan iring-iringan kerajaan. Ia juga membawa banyak hadiah untuk raja Salomo. Dan setelah beberapa hari perjalanan, sampailah ratu Syeba di depan kota Jerusalem. Dan selagi rombongan itu berjalan memasuki kota, Ratu syeba berkata pada dirinya sendiri, "Wow, alangkah menakjubkannya kota Jerusalem ini! Ia tampak seperti sebuah mahkota diatas bukit..." Semakin ia memasuki ke dalam kota itu, maka semakin heranlah dia melihatnya. Kekagumannya memuncak ketika ia tiba di istana raja Salomo, dan masuk ke dalamnya. "Yang mulia, raja Salomo, aku sengaja datang ke tempat ini ingin membuktikan sendiri cerita banyak orang tentang engkau dan kota Jerusalem. Ternyata memang benar, sangat indah sekali. Terpujilah Tuhan Allah yang kau sembah itu." Salomo beserta seluruh pejabat istananya pun menyambut ratu Syeba dengan kata, "Selamat datang ratu Syeba.. Begitulah, Tuhan telah mengaruniakan semua yang kau lihat, juga hikmat dan pengertian diberikanNya padaku."

Raja Salomo menyambut kedatangan ratu Syeba ke istananya

Raja Salomo pun membawa ratu Syeba berjalan-jalan mengelilingi kota Jerusalem. Sementara mereka dalam perjalanan, ratu Syeba mengajukan beberapa teka-teki kepada raja Salomo, dan semua teka-teki itu dapat dijawabnya dengan tepat. maka makin kagumlah ratu syeba akan hikmat dan kepandaian yan ada pada raja Salomo. Raja Salomo membawa ratu Syeba melihat tempat pemeliharaan kuda-kudanya, dan dari situ ia membawa ratu Syeba memantau para pekerja yang sedang menyelesaikan proyek pembangunan kuil pemujaan untuk para istri Raja Salomo. Dari kejauhan ia memperhatikan pengawas seluruh pengerjaaan kuil itu yang bernama Jerobeam, dan memperkenalkannya pada ratu Syeba.

Setelah ratu Syeba menyaksikan sendiri keindahan kota Jerusalem dan hikmat Raja Salomo dalam memimpin bangsanya, ia pun menyerahkan semua hadiah yang dibawanya kepada raja Salomo, kemudian ia pulang kembali ke negerinya.


Raja Salomo menikah dengan banyak wanita yang berasal dari negeri asing, selain menikah dengan putri Fir'aun. Para wanita itu berasal dari Moab, Edom, Amon, Sidon dan Het. itulah alasan mengapa raja Salomo membangun kuil pemujaan. Supaya istri-istrinya itu dapat beribadah pada dewa-dewa mereka. Padahal, mengenai perempuan-perempuan asing itu Tuhan telah melarang orang Israel untuk bergaul apalagi sampai menikah dengan mereka. Namun karena cintanya Salom,o kepada mereka, dia mengabaikan semua larangan Tuhan itu. Inilah yang menjadi jerat bagi Salomo sendiri, dan merupakan awal dari kejatuhannya. Pembangunan kuil pemujaan pun terus dikerjakan siang dan malam, namun banyak rakyat Israel yang masih setia kepada Tuhan mulai resah. Mereka tidak menyangka bahwa dengan mudahnya raja Salomo bisa dipengaruhi isteri-isterinya untuk berpaling dari Tuhan dan memuja dewa-dewa asing. Mereka semua sangat menyayangkan hal itu, dan mulai membanding-bandingkan dia dengan raja Daud ayahnya yang terus setia pada Tuhan sampai hari tuanya.

Jerobeam yang merupakan orang kepercayaan raja Salomo pun menyadari akan kesalahan yang telah diperbuat rajanya itu. Ia pun sering berselisih paham dengan raja Salomo. Akhirnya Jerobeam memberontak terhadap raja Salomo. Semua itu membuat raja Salomo sangat marah. Jerobeam berhasil melarikan diri. Ketika Jerobeam sampai di luar kota Jerusalem, Ia bertemu dengan seorang nabi bernama Ahia, yang atas perintah Tuhan menjumpai Jerobeam untuk menyampaikan firmanNya kepada Jerobeam. Nabi Ahia pun segera bangun dari tempat deuduknya yang ada dibawah sebuah pohon besar, ketika ia melihat Jerobeam sedang berjalan dari kejauhan. Nabi Ahia pun memanggil Jerobeam, "Saudaraku, Kemarilah!" Jerobeam terkejut. Ia segera menghampiri Nabi Ahia. "Aku mendengar kabar bahwa kamu telah memberontak terhadap raja Salomo. apa itu benar? tanya nabi Ahia sambil tersenyum, Jerobeam hanya terdiam. "Ada tugas dari Tuhan yang harus kamu lakukan." lanjut Ahia. "Tugas? Tugas apa?" Tanya Jerobeam. Nabi Ahia pun melepaskan jubah yang dipakainya dan merobek jubah itu menjadi dua belas bagian. "Hei, kenapa kau merobek-robek jubahmu?"jerobeam merasa sangat heran. Lalu Nabi Ahia berkata," Ini adalah tanda dari Tuhan. Ambillah dari kesepuluh potongan kain ini dimana saja kamu mau. Karena ia tidak taat lagi pada Tuhan, maka Tuhan telah membagi-bagikan kerajaan yang dipimpinnya itu. Kamu akan menjadi penggantinya dan memerintah atas 10 suku Israel, dan karena ketaatan Daud semasa hidupnya, maka Ia memberikan 2 suku Israel untuk dipimpin oleh putra Salomo." Jerobeam pun mengambil kesepuluh sobekan kain itu dan pergi.


Namun entah bagaimana, raja Salomo mengetahui akan hal itu. Ia pun menjadi sangat marah dan memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap dan membunuh Jerobeam. para sahabat Jerobeam memberitahukan hal itu kepadanya, dan atas bantuan mereka, Jerobeam mengungsi ke Mesir. Di Mesir, Jerobeam di izinkan tinggal di negeri itu oleh raja Sisak. raja Salomo sangat kecewa ketika mengetahui Jerobeam berhasil lolos dari pengejaran tentaranya. Ia pun stress memikirkan nasib kerajaannya yang akan terpecah. Tapi, biarpun begitu kejahatan Salomo makin menjadi-jadi. Iapun membuat banyak aturan baru dan mengenakan pajak yang sangat mahal kepada rakyatnya.


Raja Salomo pun terus memuja dewa-dewa sembahan isteri-isterinya dan tidak sedikit dari rakyat Israel yang akhirnya ikut-ikutan menyembah dewa-dewa asing. Semua itu membuat Salomo menjadi raja yang tidak lagi berhikmat, karena Tuhan telah meninggalkannya. Akibatnya kerajaan Israel dari tahun ke tahun pun semakin lemah. Salomo pun akhirnya meninggal dan dikuburkan dikota Jerusalem di kompleks pemakaman ayahnya Daud.

wafatnya raja Salomo
(1 Raja-raja 1 - 11:43)


APAKAH RAJA SALOMO BERTOBAT MENJELANG KEMATIANNYA?

Alkitab Perjanjian Lama (TANAKH) memang tidak mencatat mengenai pertobatannya, namun sebenarnya masih ada kitab-kitab lain yang digunakan oleh kalangan Yahudi, Alkitab Perjanjian Lama sendiri menulis, bahwa ada rujukan kitab-kitab mengenai riwayat raja-raja Israel, yang mungkin dapat digunakan sebagai rujukan riwayat Salomo, misalnya :

- Kitab Raja-Raja Israel dan Yehuda - 2 Tawarikh 27:7 ; 35 :27 ; 36:8
- Kitab Raja-Raja Israel - 1 Tawarikh 9:1 ; 2 Tawarikh 20:34.
- Riwayat Raja-Raja Israel - 2 Tawarikh 33:18
- Riwayat Nabi Natan - 1 Tawarikh 29 :29

Tuhan menyatakan bahwa Salomo menjadi anak-Nya. Tapi, apabila ia bersalah ia akan dihukum. Namun janji kasih setia Tuhan tidak akan hilang daripadanya. Tentu, janji Tuhan ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Meskipun Salomo jatuh kedalam dosa dan kesalahan yang sangat fatal, ia tetap mendapat penghukuman sebagai konsekuensi dari kesalahan yang dilakukannya itu (kerajaannya kemudian terpecah). Namun, Tuhan selalu menepati janjiNya bahwa kasih-setiaNya tidak akan hilang. Tuhan tentu akan memberikan jalan baginya untuk kembali bertobat. Tradisi Yahudi mengatakan bahwa Salomo mati di masa tuanya, ketika ia sedang beribadah di Bait Allah yang dibangunnya.

TUHAN MEMBERKATI

0 komentar:

Posting Komentar